Terletak di Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Kompleks Candi Arjuna memiliki luas sekitar 1 hektare. Di kompleks ini, terdapat lima bangunan candi, yaitu Candi Arjuna, Candi Semar, Candi Srikandi, Candi Puntadewa, dan Candi Sembadra. Selain Candi Semar, keempat candi lain merupakan candi utama yang digunakan sebagai tempat bersembahyang.
Dilihat dari bentuk dan ornamen yang terdapat pada setiap candi, keempat candi tersebut diperkirakan dibangun pada masa yang berbeda. Candi Arjuna dibangun paling awal, sementara Candi Sembadra dibangun paling akhir.
Perkiraan ini didasarkan pada perbedaan gaya bangunan candi. Candi Arjuna masih sangat kental dengan gaya candi-candi dari India. Sementara itu, pada Candi Sembadra sudah terlihat pengaruh kebudayaan lokal yang sangat kuat. Pengaruh ini salah satunya dapat dilihat dari relung yang ada pada candi. Candi-candi bergaya India memiliki relung yang menjorok ke dalam, sementara pengaruh kebudayaan lokal memiliki relung yang menjorok ke luar.
Ketika berkunjung ke Kompleks Candi Arjuna, Anda tidak akan menemukan arca yang biasa menghiasi bangunan candi. Anda hanya akan melihat ruang-ruang kosong yang kerap dijadikan tempat untuk meletakkan arca.
Sebagian besar arca yang berasal dari kompleks candi ini disimpan di Museum Kailasa, yang terletak tak jauh dari kompleks candi. Sementara itu, sebagian arca yang lain sudah hilang.
Dari empat candi utama yang ada di kompleks ini, hanya Candi Arjuna yang memiliki candi sarana, yaitu Candi Semar. Candi sarana sendiri merupakan candi yang digunakan sebagai tempat berkumpul atau menunggunya para umat sebelum masuk ke candi utama.
Candi Arjuna, sebagai candi utama di kompleks ini, juga diperkirakan sebagai candi tertua yang dibangun pada abad ke-8 Masehi oleh Dinasti Sanjaya dari Mataram Kuno